Aku seorang ibu beranak dua, hidupku berjalan tak begitu sesuai dengan khayalan k masa kecil ingin hidup yang enak serta tidak serba kekurangan. Tapi semua itu adalah sebuah mimpi seorang anak saat ini semua berubah 180 % dikarena mantan suamiku yang tak bias menjadi seseorang yang berjiwa sukses atau lebih tepatnya malas bekerja giat menghambur-hamburkannya. Semua yang telah aku miliki sedikit demi sedikit mulai berkurang tapi aku tak pernah patah semangat untuk terus maju karna aku yakin ada kehidupan yang lebih baik didepan sana. Yang aku yakini kesabaran adalah kunci dari semua masalah, tapi suamiku tak sepaham dengan gagasan aku yang mencoba tuk bangkit kembali. Suami ku malah mulai dengan ulah-ulahnya yang tak masuk akal dan terjebak akan penipuan.
Dari situlah aku berfikir tuk meninggalkannya.bukan karena aku tak mau hidup sederhana malah lebihtepatnya serba kekurangan, melainkan aku tidak ini terlalu jauh terpelosok dalam jurang kesengsaraan. Maka aku dan anak ku pergi meninggalkan segala rasa kepedihan, kegundahan serta rasa ketidak karuan aku tak mengerti harus kemana melangkah tapi allah sangatlah baik tidak akan menguji hambanya diluar kemampuan hambanya itu sendiri.
Aku dan anakku benar-benar berjuang tuk masa depan.keinginanku tuk menyekolahkan anakku sangat amatlah besar maka pekerjaan apa pun pasti akan ku lakukan untuk dapat menghidupi aku dan anak ku serta menyekolahkannya. Aku bertemu dengan kepala sekolah SD di suatu desa maka ku langsung berfikir bahwa aku ingin menyekolahkan anak ku disekolah tersebut ternyata semua itu berjalan amatlah lancar tanpa hambatan yang berarti. Maka akupun bekerja pada kepala sekolah SD tersebut sambil menyekolahkan anakku agar murah biaya sekolahnya.
Sampai dengan selesai sekolah anak ku meneruskan sekolah ketingkat yang lebih tinggi di tempat saudara itu pun sebenrnya aku tak ingin merepotkan siapa pun. Hidup pun terus berjalan dengan begitu rumitnya tapi tak pernah aku tuk mengeluhkannya karna aku seperti ini buat anakku. Tak ada lagi opsesi yang bera dalam lubuk hatiku kalau anak ku benar-benar selesai sekolahya tanda menyadari lama waktu yang telah ditempuh akhirnya anakku telah lulus sekolah menengah atas. Puji syukur slalu ku panjatkan tak menyangka semua dapat terjadi.
Saat ini aku pun sekuat tenaga menyekolahkan anak ku pada perguruan tinggi saat ini banyak harapan ku pada nya. Bila iya melihat semua ini apa yang selama ini aku berikan pada mu itu adalah wujud kasih sayang ku kepada mu serta perjuangan ku dalam hidup.
Senin, 15 Maret 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar